Detail Berita

Temanggung – Upaya pencegahan bencana tanah longsor di Kabupaten Temanggung terus digencarkan. Salah satu langkah yang kini mulai diperhatikan adalah penanaman rumput vetiver atau dikenal juga dengan akar wangi. Tanaman ini memiliki perakaran yang kuat dan dalam, sehingga efektif menahan erosi tanah serta mencegah terjadinya longsor di daerah rawan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, S.STP, menjelaskan bahwa penggunaan vetiver sebagai teknologi hijau merupakan solusi jangka panjang. Akar vetiver mampu tumbuh hingga kedalaman 3–5 meter secara vertikal dan mengikat butiran tanah, membuat lereng lebih stabil.

“Penanaman vetiver terbukti menjadi salah satu langkah pencegahan longsor yang ramah lingkungan. Selain memperkuat tanah, vetiver juga bermanfaat mengurangi aliran permukaan saat hujan deras, sehingga menekan risiko banjir,” ujarnya.

BPBD mengajak masyarakat di wilayah rawan longsor, seperti daerah perbukitan dan lereng gunung di Temanggung, untuk ikut menanam vetiver di sekitar lahan pertanian, tepi jalan, maupun bantaran sungai. Penanaman dapat dilakukan secara berbaris mengikuti kontur tanah, agar lebih efektif menahan pergerakan tanah.

Selain berfungsi sebagai penahan longsor, rumput vetiver juga memiliki nilai ekonomi. Daun dan akarnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan, minyak atsiri, maupun pakan ternak terbatas. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat perlindungan lingkungan, tetapi juga tambahan pendapatan.

“Menjaga alam adalah bagian dari kesiapsiagaan bencana. Melalui penanaman vetiver, kita tidak hanya mencegah longsor, tetapi juga membangun warisan lingkungan yang lebih aman bagi generasi mendatang,” tambah Totok.

BPBD berharap langkah ini mendapat dukungan luas, baik dari pemerintah desa, kelompok tani, hingga relawan bencana. Sinergi semua pihak diharapkan mampu memperkuat ketahanan Kabupaten Temanggung dari risiko bencana tanah longsor.