Temanggung – Bencana alam tidak hanya menimbulkan kerugian fisik dan material, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis, terutama bagi anak-anak. Rasa takut, cemas, sulit tidur, bahkan enggan beraktivitas kerap muncul setelah mereka mengalami atau menyaksikan peristiwa bencana. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari orang tua agar anak dapat segera pulih dan kembali merasa aman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengingatkan bahwa peran keluarga, khususnya orang tua, sangat penting dalam membantu anak mengatasi trauma pasca bencana. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah memberikan rasa aman dengan selalu mendampingi anak, mendengarkan cerita mereka tanpa menghakimi, serta menjaga rutinitas harian agar anak tetap merasa memiliki pola hidup yang normal.
Selain itu, anak perlu diajak untuk melakukan kegiatan positif seperti bermain, menggambar, atau aktivitas lain yang sesuai dengan usia mereka. Orang tua juga diimbau untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi agar anak tidak semakin panik, karena sikap orang tua akan sangat memengaruhi kondisi psikologis anak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, S.STP, menegaskan bahwa pemulihan mental anak sama pentingnya dengan pemulihan fisik pasca bencana. “Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan. Mereka membutuhkan pendampingan penuh agar tidak larut dalam rasa takut dan bisa kembali tumbuh dengan semangat,” ujarnya.
Apabila tanda-tanda trauma pada anak berlangsung cukup lama, BPBD merekomendasikan agar orang tua segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau pendamping psikososial. Dengan perhatian dan kepedulian bersama, anak-anak di Temanggung diharapkan dapat segera pulih dari dampak bencana yang mereka alami.