Temanggung – Memasuki musim hujan, masyarakat Kabupaten Temanggung diimbau untuk lebih peduli menjaga lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke sungai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung menegaskan bahwa sampah yang menumpuk di aliran sungai dapat menyumbat jalannya air dan menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto, S.STP, menjelaskan bahwa beberapa kejadian banjir di Temanggung sebelumnya, terutama di wilayah dataran rendah yang dilalui sungai, diperparah oleh tumpukan sampah. “Air hujan yang seharusnya mengalir lancar ke sungai justru tertahan karena saluran tersumbat. Akibatnya, air meluap ke jalan dan permukiman warga,” terangnya.
Menurut catatan BPBD, beberapa wilayah di Temanggung sempat mengalami banjir genangan saat curah hujan tinggi, misalnya di daerah perkotaan yang saluran airnya tersumbat plastik dan limbah rumah tangga. Kondisi ini menunjukkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan sangat berpengaruh terhadap risiko bencana.
Selain mengganggu aliran air, tumpukan sampah di sungai juga berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan. Air yang kotor bisa menjadi sumber penyakit, serta merusak ekosistem sungai yang selama ini menjadi sumber penghidupan masyarakat.
BPBD mengajak masyarakat Temanggung untuk lebih disiplin dalam mengelola sampah rumah tangga, dengan cara memilah, mendaur ulang, atau membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. “Kesadaran kecil dari masing-masing keluarga sangat besar dampaknya untuk mencegah banjir. Jika sungai bersih, air bisa mengalir lancar dan risiko genangan maupun banjir bisa ditekan,” tambah Totok.
Dengan menjaga kebersihan sungai bersama-sama, masyarakat diharapkan dapat mengurangi risiko bencana banjir saat musim hujan dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan Kabupaten Temanggung.