Detail Berita

 

Temanggung, 5 Juni 2025 – Masyarakat Kabupaten Temanggung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan seiring dengan masuknya masa pancaroba atau transisi musim dari penghujan ke kemarau. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Temanggung saat ini tengah berada dalam fase peralihan cuaca yang rentan memunculkan berbagai fenomena ekstrem.

BMKG memprediksi bahwa puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Agustus 2025. Namun, kemarau tahun ini diperkirakan akan menjadi kemarau basah, yaitu kondisi di mana meskipun memasuki musim kemarau, hujan masih berpotensi turun dalam intensitas ringan hingga sedang di beberapa wilayah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana yang sering terjadi saat pancaroba, seperti angin puting beliung, hujan disertai angin kencang, serta pohon tumbang. Kondisi atmosfer yang labil selama masa transisi ini dapat memicu cuaca yang berubah cepat dan tidak menentu.

"Fenomena cuaca ekstrem saat pancaroba perlu kita waspadai bersama. Kami mengimbau warga untuk berhati-hati, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana dan kawasan dengan pepohonan tinggi di sekitar permukiman maupun jalan raya," ujar pihak BPBD Temanggung.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap memantau informasi cuaca resmi dari BMKG dan segera melaporkan kejadian yang berpotensi membahayakan ke pihak berwenang.

Dengan meningkatnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan sejak dini, diharapkan risiko akibat dampak bencana pada musim pancaroba ini dapat diminimalkan.