Temanggung – Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam kelompok Giat 12 Kabupaten Temanggung melakukan kunjungan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, pada Senin, 7 Juli 2025. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka konsultasi dan koordinasi pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mengusung tema "Pembentukan Desa Tangguh Bencana."
Program KKN ini rencananya akan dilaksanakan di tiga kecamatan, yaitu Kedu, Kandangan, dan Kaloran, yang masing-masing memiliki karakteristik wilayah rawan bencana seperti tanah longsor, banjir, dan kekeringan musiman.
Kunjungan mahasiswa diterima langsung oleh jajaran BPBD Kabupaten Temanggung di kantor BPBD. Dalam pertemuan tersebut, mahasiswa berdiskusi mengenai strategi pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), peran masyarakat dalam pengurangan risiko bencana, serta peluang kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan BPBD.
Kepala Pelaksana BPBD Temanggung menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa UNNES yang turut berkontribusi dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi bencana. “Pembentukan Destana merupakan bagian penting dari strategi pengurangan risiko bencana berbasis komunitas. Kehadiran mahasiswa akan menjadi penguat dalam edukasi dan pemberdayaan masyarakat di tiga kecamatan tersebut,” ujarnya.
Melalui kegiatan KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat mendampingi masyarakat dalam mengenali potensi bencana lokal, menyusun rencana evakuasi, membentuk forum siaga bencana, dan menyelenggarakan pelatihan sederhana terkait kesiapsiagaan.
BPBD Temanggung siap memberikan dukungan teknis dan materi edukasi yang diperlukan selama kegiatan berlangsung, sebagai wujud sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam mewujudkan Temanggung Tangguh Bencana.