Temanggung – Dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan kebakaran hutan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung terus mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana di tengah masyarakat.
Kesiapsiagaan bencana merupakan segala upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana melalui perencanaan, pelatihan, edukasi, serta penyediaan sumber daya agar masyarakat mampu merespons dengan cepat, tepat, dan aman saat bencana terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung menjelaskan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perlu ditanamkan di setiap individu, keluarga, dan komunitas.
“Kesiapsiagaan adalah langkah awal penyelamatan. Dengan memahami risiko dan mengetahui apa yang harus dilakukan, kita bisa mengurangi korban jiwa, kerugian harta, dan mempercepat pemulihan pascabencana,” ujarnya.
Beberapa contoh bentuk kesiapsiagaan bencana antara lain:
-
Menyusun dan mengenal rencana evakuasi keluarga.
-
Mengetahui lokasi jalur evakuasi dan titik kumpul aman di sekitar rumah atau tempat kerja.
-
Menyediakan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan darurat seperti air, makanan, senter, radio, dan obat-obatan.
-
Mengikuti pelatihan atau simulasi bencana yang sering diselenggarakan oleh BPBD, sekolah, atau komunitas.
-
Meningkatkan pemahaman risiko terhadap jenis bencana yang berpotensi terjadi di wilayah tempat tinggal.
BPBD juga terus memperkuat edukasi kesiapsiagaan melalui kegiatan sosialisasi ke sekolah, desa, tempat ibadah, serta melalui media sosial dan radio lokal. Tujuannya, agar kesiapsiagaan tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi kebiasaan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kesiapsiagaan yang baik, masyarakat diharapkan dapat lebih tangguh dalam menghadapi bencana, serta mempercepat proses evakuasi dan penyelamatan jika kondisi darurat terjadi.